BUFFER
HEMOGLOBIN
Pada darah, terdapat hemoglobin yang
dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya dibawa ke seluruh sel tubuh. Reaksi
kesetimbangan dari larutan penyangga oksi hemoglobin adalah:
HHb + O 2 (g) « HbO 2 - +
H +
Asam hemoglobin ion aksi hemoglobin
Keberadaan oksigen pada reaksi di atas dapat
memengaruhi konsentrasi ion H+, sehingga pH darah juga dipengaruhi
olehnya. Pada reaksi di atas O 2bersifat basa. Hemoglobin yang
telah melepaskan O 2 dapat mengikat H + dan
membentuk asam hemoglobin. Sehingga ion H + yang
dilepaskan pada peruraian H 2 CO 3 merupakan
asam yang diproduksi oleh CO 2 yang terlarut dalam air
saat metabolisme.
1.Pengertian Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin adalah
metal-protein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah
dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari
globin, apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan
satu atom besi.
2. Kadar Hemoglobin
Batasan normal kadar
hemoglobin tergantung pada usia dan, mulai pada masa remaja, jenis kelamin
orang tersebut. Kisaran normal adalah:
Kelompok
|
Umur / Jenis Kelamin
|
Hb (gr/100ml)
|
Anak
|
1.
6 bulan sampai 6 tahun
|
11
|
2.
6-14 tahun
|
12
|
|
Dewasa
|
1.
Laki-laki
|
13
|
2.
Wanita
|
12
|
|
3.
Wanita hamil
|
11
|
3. Struktur Hemoglobin
Pada pusat molekul
terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang
menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen.
Porfirin yang mengandung besi disebut heme.
Nama hemoglobin merupakan gabungan
dari heme dan globin
Pada manusia dewasa,
hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari
masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit
- subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit
memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul
total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin
mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas
empat molekul oksigen:
Reaksi bertahap dapat dinayatakan dalam persamaan
reaksi kesetimbangan :
· Hb + O2 -> Hbo2
· HbO2 + O2 -> Hb (O2)2
· Hb (O2)2 + O2 -> Hb
(O2)3
· Hb (O2)3 + O2 -> Hb
(O2)4
Reaksi keseluruhan:
· Hb + 4O2 ->Hb (O2)4
Penggabungan oksigen
dengan molekul hemoglobin (Hb) merupakan reaksi yang sangat kompleks.
HbO2 adalah oksihemoglobin, kompleks hemoglobin yang menjadi alat
transportasi oksigen ke jaringan. Tetapan kesetimbangannya adalah sebagai
berikut
Kc = [HbO2] per [HbO2] [O2]
Pada ketinggian 3 km tekanan parsial oksigen
kira-kira hanya 0,14 atm, sedangkan tekanan parsial permukaan laut sekitar 0,2
atm .
Menurut prinsip Le
Chatelier, pengurangan konsentrasi oksigen akan menggeser kesetimbangan diatas
dari kanan ke kiri. Hal ini mengakibatkan berubahnya kadar oksigen hemoglobin ,
tubuh memerlukan waktu yang lama. Kesetimbangan akan bergeser dari kiri ke
kanan sejalan dengan terbentuknya oksihemoglobin. Penambahan jumlah hemoglobin
sangat lambat yaitu dua sampai tiga minggu untuk membentuknya. Terkadang untuk
mengembalikan kadarnya ke kondisi normal dibutuhkan beberapa tahun.
4. Kegunaan Hemoglobin
1. Mengatur
pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan -jaringan tubuh.
2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian
dibawa ke seluruh jaringan - jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan
bakar.
3. Membawa
karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke
paru-paru untuk di buang.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Afinitas
Hemoglobin (Hb) Terhadap O2
1. Keasaman atau pH
Keasaman bertambah atau
pH semakin turun dan kadar ion H+ meningkat akan melemahkan ikatan antara oksigen
dan hemoglobin sehingga kurva disosiasi oksigen - hemoglobin bergerak ke kanan
(Afinitas Hb terhadap O2 berkurang ) sehingga menyebabkan hemoglobin
melepaskan lebih banyak oksigen ke jaringan.
Misal peningkatan asam
laktat dan asam karbonat yang dihasilkan oleh jaringan yang aktif secara
metabolic. Keasaman turun atau PH naik afinitas Hb terhadap
O2 bertambah sehingga kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergerak ke kiri
(afinitas Hb tehadap O2 Bertambah) dan hemoglobin banyak mengikat
O2. Hb bekerja sbg buffer utk ion H+ .
2. PO2 atau Tekanan Parsial O2
Apabila PO2 darah
meningkat , misalnya seperti di kapiler paru, Hb berikatan dengan sejumlah
besar O2 mendekati 100% jenuh, PO2 60-100 mmHg : Hb >/90% jenuh
(afinitas Hb terhadap O2 bertambah) dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin
bergerak ke kiri.
Dan apabila
PO2 menurun, misal di kapiler sistemik PO2 antara 40 dan 20 mmHg
(75-35% jenuh) : sejumlah besar O2 dilepas dari Hb setiap penurunan PO2,
afinitas Hb terhadap O2 berkurang dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin
bergeser ke kanan.
3. PCO2 atau Tekanan Parsial CO2
PCO2 darah
meningkat di kapiler sistemik sehingga CO2 berdifusi dari sel ke darah
mengikuti penurunan gradiennya menyebabkan penurunan afinitas Hb terhadap
O2 (Hb lebih banyak membebaskan O2) kurva disosiasi oksigen hemoglobin
bergeser ke kanan.
PCO2 darah menurun
di kapiler paru sehingga CO2 berdifusi dari darah ke alveoli menyebabkan
peningkatan afinitas Hb terhadap O2 ( Hb lebih banyak mengikat O2) kurva
disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kiri.
4. Temperatur atau Suhu
Panas yang dihasil
reaksi metabolism dari kontraksi otot melepaskan banyak asam & panas
menyebabkan temperatur tubuh naik dan sel aktiv perlu banyak O2 memacu
pelepasan O2 dari oksiHb (afinitas Hb tehadap O2 berkurang) kurva
bergeser ke kanan.
Hipotermia menyebabkan
metabolisme sel lambat sehingga O2 yang dibutuhkan jaringan sedikit
pelepasan O2 dari Hb juga lambat (afinitas Hb terhadap O2 berkurang)
dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kiri.
5. BPG
Peningkatan BPG yang
dihasikan dari suatu metabolit glikolisis dan terdapat dalam darah sehingga Hb
berikatan dg BPG dapat mengurangi afinitas Hb thd O2 dan kurva bergeser ke
kanan. Hormon tiroksin, GH, epinefrin, norepi & testosteron dapat meningkatkan
pembentukan BPG dan kadar BPG meningkat pada orang yg tinggal di dataran
tinggi.
Penurunan BPG di darah
menyebabkan ikatan Hb terhadap O2 semakin kuat karena Hb tidak diikat oleh
BPG afinitas Hb terhadap O2 bertambah, kurva disosiasi oksigen hemoglobin
bergeser ke kiri.
Sumber:
Teringat masa lampau :D
BalasHapusTapi ga kangen kok ... haha
hemt.... sama haha
BalasHapus